Friends Added

Interview With Mike Shinoda About Music Scoring 'The Raid'

Berita Lain di www.lpfisite.com - Linkin Park Fans Indonesia

 



Mike Shinoda telah di interview oleh sebuah situs majalah online, Japan Cinema. Ini adalah pertama kali Mike diliput Japan Cinema mengenai music scoring yang dikerjakan Mike Shinoda dan Joseph Trapanese di film The Raid. Dan tentu saja Mike Shinoda terlihat excited sekali untuk interview ini bahkan untuk momen pertama kalinya dia mengerjakan sebuah proyek music scoring sebuah film :D . Maaf atas bad translate or no translate in every questions below. I try to keep it simple.

 

Was your mantra of ‘less is more’, zeroing in on a few things that you like best, applied while approaching the score for ‘The Raid’? What was the chicken & egg scenario and the process in terms of tracks for specific scenes?

Mike: pertama-tama untuk proyek seperti ini, saya mencoba untuk zero-in pada beberapa ide tentang apa yang mungkin akan bekerja, dan apa yang mungkin tidak.  Think of it as a painter’s palette: kamu memilih warna apa untuk digunakan, dan apa yang harus dihindari.  It gives the piece a tone.  Dalam hal ini, saya pikir beberapa dari standout sounds–the breakbeats dan the heavy synths dan samples–itu yang menjadi keputusan awal untuk membantu menentukan arah nilai sebuah scoring.  Dan saya memutuskan untuk menghindari suara gitar, yang saya pikir hal-hal yang membuat sound terasa kasar, jika itu masuk akal.  The distorted electro sounds set up the right aesthetic.

The Raid is a good example of minimalism, as it has a straight-forward narrative. Is that what initially drew you to the project, as there’s this certain minimalist approach?

Mike: saya suka jalan ceritanya.  Ini bukan tentang sebuah deep narrative, it’s about keeping things going so the action makes sense, dan kamu pasti akan merasakan hal-hal yang memiliki motivasi.  Ketika orang-orang dari Sony mengulurkan tangan kepada saya pertama kalinya, lalu mereka mengatakan sesuatu, “We want a Linkin Park score,” ternyata mereka menyenangi hal-hal saya yang lain terutama lagu remix saya, mengingat Proyek Fort Minor yang semua lagu kedengarannya menyenangkan untuk di-remix dan disiitulah hal-hal yang (selalu) saya lakukan di waktu luang saya.  They were fun and easy to do.  So I thought, “if that’s the type of thing they want, maybe this will be fun and easy.

This is the first movie you’ve ever scored in its entirety. Are you happy with the result?

Mike: ini sangat menyenangkan seperti apa yang saya bayangkan.  Proyek ini masih fresh, dan sang sutradara (Gareth Evans) telah memberiku ruang untuk mengasa kreativitasku.  I’m grateful for that.  Hal itu juga membuat ruang Joe (Trapanese) dan saya untuk membuat sesuatu keputusan yang berani mengenai scoring ini, like the dubstep stuff in one of the early SWAT team scenes, and the reoccurring keyboard arpeggio from “RAZORS.OUT.”

How was the creative process on this film different from your studio albums? Sometimes a movie score needs to take a backseat to the scenes that are on film. How were you able to accomplish this?

Mike: Pada lagu itu, kau seakan-akan mengekspresikan emosimu sendiri dan menceritakan kisahmu sendiri.  You’re making something which is the center of focus for that experience.  Sebuah Score kebanyakan mendukung cerita orang lain, dan sering kali mendukung cerita pemeran pendukungnya.  Terkadang saya cenderung mengalami hal-hal yang sangat up-front dan tanpa sengaja merebut perhatian ke Linkin Park, so I have to switch gears for a score.

Many composers start putting music together before the movie is finished. How challenging was it to re-score a film that was already completed?

Mike: Itu sebenarnya bukan tantangan bagiku–saya bisa membuat segalanya lebih mudah.  Joe dan saya tahu kita bisa menulis apa yang sudah terjadi, that the director wasn’t going to change the scene length under us.

A lot of the score reminded me a bit of ‘Session’ that appeared on ‘Meteora’. Did you pull any past musical sounds or techniques from your Linkin Park/Fort Minor productions to create the 50+ minutes of score?

Mike: Saya tidak terbiasa set out referensi material saya sendiri, jika kedengarannya seperti ada sesuatu yang lain, itu mungkin hanya karena ada orang yang sama di balik itu semua!

Fort Minor, 2006.Fort Minor, 2006.


Usually, action films such as Die Hard, XXX, or Rambo, aren’t particularly known for their score. Did you have any reservations having your first movie score being an action film?

Mike: That’s a great point.  Saya memang memiliki beberapa reservasi tentang hal itu.  Tapi saya pikir film ini meminta sebuah score yang bisa saya lakukan secara alami, jadi saya tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk menentukan sound yang tepat, dan saya bisa melakukan hal-hal yang saya sukai dan mempelajari alur kerja sedikit lebih baik.

What are some of your favorite Asian films?

Mike: Jika kembali ke jaman dulu, saya katakan "Ran" atau "Seven Samurai." Jika kamu menganggapnya "Asia", Saya akan menyukai versi asli dari film "Karate Kid," hahaha.

Akira Kurosawa's Seven Samurai, 1954.


What is it about iconic composers such as Hans Zimmer and John Williams that inspire you?

Mike: I just like what I like.  I guess I like the boldness, and the many different themes that have become so iconic.  Saya menyadari, tentu saja, bahwa ada tim-tim besar untuk membantu menciptakan pekerjaan itu, dan saya juga bisa menghargai sejumlah tenaga kerja yang masuk ke beberapa industri musik yang mereka ciptakan secara bersamaan.

Lastly, can we expect to see more scores from you in the future? Is this something that you would enjoy doing throughout the years, granted the right projects come along?

Mike: Absolutely.  Saya cukup menikmatinya, dan setiap saya melangkah saya sudah memiliki niat itu di masing-masing proyek.  The Raid called for certain types of sounds, saya merasa mampu mengambil berbagai gaya yang berbeda, many more than would fit in this film.  Dengan The Raid dibelakang saya, saya merasa siap untuk scoring sesuatu yang berbeda di lain waktu-saya akan ambil sesuatu yang memiliki banyak hal menyenangkan, berusaha lebih epic dan emosional yang kompleks diproyek berikutnya.

 

 

Note: The Raid akan premier di indonesia sendiri pertangahan bulan maret/april 2012. Dan album terbaru Linkin Park masih sedang dipersiapkan untuk perilisannya saat musim panas di tahun 2012 ini.

 

source: Japan Cinema
Interview With Mike Shinoda About Music Scoring 'The Raid' Interview With Mike Shinoda About Music Scoring 'The Raid' Reviewed by Adelia on 6:26:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.